~Siapa Ikut Blog Ni~

Pages

Tuesday 24 February 2015

Nur Hidayah 33






                  Memandangkan Tengku Faris tidak sihat malam itu Nur Hidayah yang memandu kereta.Dia memakai skirt labuh tetapi didalamnya dia masih memakai seluar panjang dan T-Muslimah, namun telekung sudah siap tersarung di badannya. Pada kebiasaannya selepas mereka berbuka dan solat Magrib dirumah akan mengambil masa juga, itu menyebabkan ketika mereka sampai ustaz sudah bersiap sedia untuk menyampaikan ceramah. Jadi tabir yang yang memisahkan  antara Jemaah lelaki dan wanita sudah diselak bagi memudahkan para Jemaah wanita mendengar dan melihat ustaz yang mnemberi kuliah. Untuk memudahkan dirinya Nur Hidayah sudah bersiap memakai telekungnya dari rumah lagi, bila sampai nanti dia terus solat sunat tahyatul masjid dua rekaat kemudian terus sahaja mendengar apa  yang  disampaikan oleh ustaz.

Malam itu ustaz menyampaikan tentang kelebihan seorang hamba  yangsentiasa beristifar (Mak teh copy bulat-bulat dari: http://www.ahmad-sanusi-husain.com/2012/10/25-manfaat-istighfar.html#ixzz3SbjXmlI3)

Di zaman yang serba mencabar ini ada baiknya kita menjadikan Istighfar sebagai salah satu amalan kita, Untuk lebih membuat kita bersemangat melakukannya, berikut adalah huraian kelebihan dan manfaat dari berIstighfar.
1. MENGGEMBIRAKAN ALLAH
Rasulullah s.a.w bersabda, “Sungguh Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada kegembiraan salah seorang dari kalian yang menemukan untanya yang hilang di padang pasir.”(HR. Bukhari dan Muslim).
2. DICINTAI ALLAH
Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.al-Baqarah: 222). Rasulullah bersabda, “Orang yang bertaubat adalah kekasih Allah.Orang yang bertaubat atas dosanya, bagaikan orang yang tidak berdosa.” (HR.Ibnu Majah)

3. DOSA-DOSANYA DIAMPUNI
Rasulullah bersabda, “Allah telah berfirman, "Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga.Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, nescaya kalian Aku ampuni.Dan barangsiapa yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk mengampuni dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak peduli (beberapa banyak dosanya).” (HR.Ibnu Majah, Tirmidzi)
Imam Qatadah berkata,”Al-Qur’an telah menunjukkan penyakit dan ubat kalian.Adapun penyakit kalian adalah dosa, dan ubat kalian adalah istighfar.” (Kitab Ihya’Ulumiddin: 1/410).
4. SELAMAT DARI API NERAKA
Hudzaifah pernah berkata, “Saya adalah orang yang tajam lidah terhadap keluargaku, Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan aku masuk neraka’.Rasulullah s.a.w bersabda,’ Dimana posisimu terhadap istighfar?Sesungguhnya, aku senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari semalam’.” (HR. Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim dan dishahihkannya).
5. MENDAPAT BALASAN SYURGA
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan syurga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.”(QS. Ali’Imran: 135-136).
6. MENGECEWAKAN SYAITAN
Sesungguhnya syaitan telah berkata,”Demi kemuliaan-Mu ya Allah, aku terus-menerus akan menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih hidup). Maka Allah menimpalinya,”Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar) kepada-Ku.”(HR.Ahmad dan al-Hakim).
7. MEMBUAT SYAITAN PUTUS ASA
Ali bin Abi Thalib r.a pernah didatangi oleh seseorang, "Saya telah melakukan dosa’. 'Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’, kata Ali.Orang itu menjawab,’Saya telah bertaubat, tapi setelah itu saya berdosa lagi’.Ali berkata, ‘Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’.Orang itu bertanya lagi,’Sampai bila?’Ali menjawab,’ Sampai syaitan berputus asa dan merasa rugi.” (Kitab Tanbihul Ghafilin: 73).
8. MEREDAM AZAB
Allah berfirman, "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka.Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.”(QS.al-Anfal: 33).
9. MENGUSIR KESEDIHAN
Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
10.MELAPANGKAN KESEMPITAN
Rasulullah s.a.w bersabda, "Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka,”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
11. MELANCARKAN REZEKI
Rasulullah s.a.w bersabda,”Sesungguhnya seorang hamba boleh tertahan rezekinya kerana dosa yang dilakukannya.”(HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah).
12. MEMBERSIHKAN HATI
Rasulullah s.a.w bersabda,”Apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda hitam di hatinya.Apabila ia bertaubat, meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah hatinya.”(HR.Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi).
13. MENGANGKAT DERAJATNYA DI SYURGA
Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba di syurga. Hamba itu berkata,’Wahai Allah, dari mana saya dapat kemuliaan ini?’Allah berkata,’Kerana istighfar anakmu untukmu’.”(HR.Ahmad dengan sanad hasan).
14. MENGIKUTI SUNNAH RASULULLAH
Abu Hurairah berkata,”Saya telah mendengar Rasulullah bersabda, 'Demi Allah, Sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah (beristighfar) dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali’.”(HR.Bukhari).
15. MENJADI SEBAIK-BAIK ORANG YANG BERSALAH
Rasulullah bersabda,”Setiap anak Adam pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang segera bertaubat.”(HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim).
16. BERSIFAT SEBAGAI HAMBA ALLAH YANG SEJATI
Allah berfirman,”Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang yang berdo’a:”Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,”(iaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta’at, yang menafkahkan hartanya (dijalan Allah), dan yang memohon ampun (beristighfar) di waktu sahur.”(QS.Ali’Imran: 15-17).
17. TERHINDAR DARI MENJADI ORANG YANG ZALIM
Allah berfirman,”…Barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”(QS. al-Hujurat: 11)
18. MUDAH MENDAPATKAN ANAK
Allah berfirman,”Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun (istighfar) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS.Nuh: 10-12).
19. MUDAH MENDAPATKAN AIR HUJAN
Ibnu Shabih berkata,”Hasan al-Bashri pernah didatangi seseorang dan mengadu bahwa lahannya tandus, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain yang mengadu bahwa kebunnya kering, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain lagi yang mengadu bahwa ia belum punya anak, ia berkata,’Perbanyaklah istighfar’. (Kitab Fathul Bari: 11/98)
20. BERTAMBAH KEKUATANNYA
Allah berfirman,”Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (QS. Hud: 52)
21. BERTAMBAH KESEJAHTERAANNYA
Allah berfirman,”Maka aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”(QS.Nuh: 10-12).
22. MENJADI ORANG YANG BERUNTUNG
Allah berfirman, "Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”(QS.an-Nur: 31).
Aisyah berkata,”Beruntunglah, orang-orang yang menemukan istighfar yang banyak pada setiap lembar catatan harian amal mereka.”(HR.Bukhari).
23. KEBURUKANNYA DIGANTI DENGAN KEBAIKAN
Allah berfirman, "Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan.Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Furqan: 70).
“Dan dirikanlah solat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam.Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”(QS. Hud: 114).
24. BERCITRA SEBAGAI ORANG MUKMIN
Rasulullah bersabda,”Tidak seorangpun dari umatku, yang apabila ia berbuat baik dan ia menyedari bahawa yang diperbuat adalah kebaikan, maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan. Dan tidaklah ia melakukan suatu yang tercela, dan ia sadar sepenuhnya bahwa perbuatannya itu salah, lalu ia mohon ampun (beristighfar) kepada Allah, dan hatinya yakin bahawa tiada Tuhan yang boleh mengampuni kecuali Allah, maka dia adalah seorang Mukmin.”(HR.Ahmad).
25. BERKEPERIBADIAN SEBAGAI ORANG BIJAK
Seorang ulama berkata,”Tanda orang yang arif (bijak) itu ada enam. Apabila ia menyebut nama Allah, ia merasa bangga. Apabila menyebut dirinya, ia merasa hina. Apabila memperhatikan ayat-ayat Allah, ia ambil pelajarannya. Apabila muncul keinginan untuk bermaksiat, ia segera mencegahnya. Apabila disebutkan ampunan Allah, ia merasa gembira. Dan apabila mengingat dosanya, ia segera beristighfar.” (Kitab Tanbihul Ghafilin: 67).

Daripada Ibni Abbas Radiallahu Anhuma, Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda : Sesiapa yang selalu beristighfar nescaya Allah akan menjadikan baginya kemudahan bagi setiap kesempitan, kesenangan bagi setiap kesedihan dan memberi rezeki tanpa diduga olehnya” - http://segalaceritera.com/atik/2010/11/13/istighfar-kelebihan-yang-tidak-dipandang/#sthash.gSKIrtRe.dpuf
Rasulullah bersabda, “Allah telah berkata,’Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga.Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk mengampuni dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya  See more at: http://www.arrahmah.com/kajian-islam/25-dahsyatnya-istighfar.html#sthash.M46Rkahu.dpuf

              Tiba waktu Isyak mereka berjemaah menunaikan solat Isyakberimamkan ustaz tadi.Sungguh indah ustaz membaca surah didalam rakaat pertama dan kedua.Tidak lama selesai doa dibaca terasa getar telefon didalam poket seluar Nur Hidayah, rupanya Tengku Faris menghubungi melalui SMS nya ..mengatakan dia mahu berlama sebentar menantikan para Jemaah menyusut. Dia mahu bertemu ustaz untuk bertanyakan kemuskilanya kepada ustaz.

Nur Hidayah memandang Tengku Faris dari bahagian wanita dengan menyelak sedikit tabir yang memisahkan jemaah lelaki dan wanita.  Dia memerhati tingkah Tengku Faris yang duduk tenang sambil menyambutsalam para Jemaah yang mahu bersalaman dengannya. Hidungnya sudah ditutup semula dengan ‘mask’ yang dibawanya tadi.Yang sebenarnya Tengku Faris agak keberatan untuk bersentuhan dengan orang. Dirinya rasa bersalah..mana lah tahu kuman yang bersarang dibadanya akan menjangkiti orang lain. Tetapi perkara itu sering diingatkan oleh NurHidayah..sesungguhnya kuman AIDS tidak akan berjangkit , kerana bersalaman dan bersentuhan atau berkongsi bekas minuman atau makanan atau menghidu pernafasan pesakit.. Belum pernah dilaporkan penularan HIV melalui batuk atau bersin penderita maupun melalui gigitan nyamuk.

Bila para Jemaah sudah beransur kurang Tengku Faris mendekati ustaz yang memberi ceramah tadi.Kelihatan mereka berbalas kata.Nur Hidayah juga melihat Tengku Faris mengangguk-anggukkan kepalanya. Bila merasakan Tengku Faris sudah mahu menghabiskan pertayaannya, Nur Hidayah bangun keluar dan terus menuju ke kereta  yang di pakir tidak jauh dari pintu masuk masjid. Sambil berjalan dia melihat telefon bimbitnya yang  diperlahankan sejak dia mula menjejakkan kaki kedalam masjid. Ada dua panggilan dari Syed Borhan tidak berjawab malam itu.

Sejak akhir-akhir ini selalu juga Syed Borhan menghantar SMS bertanya khabar. Syed Borhan seperti dirinya juga..sudah mendirikan rumah tangga bersama sepupu mereka Syarifah Nur An-Nisa setahun yang lalu.Dan kini sedang menanti kelahiran anak sulong mereka dijangkakan enam bulan lagi.Walaupun tidak ditanya namun Syed Borhan tetap menyatakan setiap cerita diri dan isterinya didalam SMSnya.Untuk tidak memanjangkan lagi kisah mereka Nur Hidayah tidak pernah membalas SMS dari Syed Borhan.Pada Nur Hidayah dia tidak mahu memberi harapan pada Syed Borhan mahu pun hatinya sendiri.Dia tidak suka kecewa dan dia tidak suka hatinya terhiris dengan rasa cinta yang tiada restua orang tua. Sedang Nur Hidayah membelek telefonnya tiba-tiba telefonnya berdering dan nama Syed Borhan yang tertera. Malam itu lain pula Syed Borhan menghungi melalui panggilan.

Sedang dia berkira-kira mahu menjawab panggilan atau pun tidak.. telinganya menangkap deruman motor yang kuat diperkarangan masjid, kemudian mendengar orang menjerit meminta tolong bercampur dengan deruman motor yang membingitkan telinga.Kepala Nur Hidayah cepat menoleh kearah bunyi motor. Kelihatanya Tengku Faris sudah tertelentang dilaman depan pintu masjid.Sepantas kilat dia musing badannya dan membuka langkah seribu menuju kearah suaminya. Ada tiga orang yang menuju kearah Tengku Faris, ustaz yang memberi ceramah tadi, Nur Hidayah dan seorang lelaki mungkin jemaah yang bersama mereka tadi. Dua buah motor dan empat lelaki pula bertindak menjauhi Tengku Faris. Sampai sahaja Nur Hidayah disisi papanya dia duduk dan terus mengangkat dan memangku kepala Tengku Faris yang sudah mengelurkan darah.

“Papa..papa..mengucap papa..”Kelihatan raut muka Tengku Faris seperti mamai-mamai namun dia mengikuti arahan NurHidayah, kedengaran suara Tengku Faris mengucapkan  Syahadah  perlahan.

“Beristifar pa. Astagfirullah..Astagfirullah..Astagfirullah.” Perlahan-lahan Nur Hidayah mengajari papanya beristifar, Tengku Faris juga mengikutinya.Ustaz dan seorang lagi yang mahu membantu datang menghampiri  NurHidayah..

“Cik, saya doctor boleh saya tenguk papa cik…” Bila mendengar Nur Hidayah memanggilnya  papa doktor itu menganggap itu adalah anak mangsa. Tetapi ketika itu Tengku Faris yang menjawab..

“Doktor saya pesakit ADIS..nanti tolong tengukkan anak saya..dia dah kena darah saya tolong ye doctor”.Nur Hidayah memangku kepala Tengku Faris Telekungnya sudah dibasahi oleh darah.

“Papa jangan bimbangkan Dayah..papa beristifarlah.Tolong panggilkan ambulan..”. Rayu Nur Hidayah kepada orang yang mahu membantunya.Nur Hidayah terus mengajari Tengku Faris beristifar.Tidak lama kedengaran bunyi siren ambulan. Sebuah van ambulan dan sebuah lagi kereta polis peronda yang sedang meronda melalui perkarangan masjid. Bila melihat ada kekecohan mereka singgah untuk menyiasat.Numun Nur Hidayah tidak menghiraukan kehadiran polis dan keadaan sekeliling. Dia sibuk mengajari Tengku Faris  Syahadah dan Istifar baginya itu lebih penting.

Tengku Faris diberi pertolongan oleh sepasukan paramedic. Setelah dia beri sedikit rawatan awal Tengku Faris diusung masuk kedalam ambulan. Nur Hidayah dan juga orang yang mengaku doktoryang masih berbaju melayu dan berkain pelikat turut masuk kedalam Ambulan. Sehingga didalam van ambulan Nur Hidayah masih mengajari Tengku Faris Istifar dan Syahadah.


Tiba di UNIT KECEMASAN mereka disambut oleh pasukkan kecemasan dan seorang doctor.Dan kedengaran doctor tadi bercakap-cakap dengan rakan setugasnya.Tengku Faris ditolak dengan laju ke dalam bangunan kaki Nur hidayah berlari selaju troli ditolak sambil mulutnya tidak berhenti mengajari papanya istifar. Nur Hidayah berhenti disebuah pintu bila ada petugas yang menghalang dari dia terus mengikuti Tengku Faris.

“Cik ..cik tak boleh masuk..”

“Tapi saya nak tenguk keadaan suami saya”.Terkejut doctor yang menemaninya didalam ambulan tadi, bila Nur Hidayah menyebut perkataan SUAMI.

“Tak apa doctor kan ada nak tolong tu..puan tunggu kat sana ye”.Terus sahaja panggilan ganti namanya bertukar menjadi puan yang disebut oleh jururawat bertugas.  Sementara menunggu diluar bilik kecemasan dia teringat menghubungi Tengku Faizal suami isteri.

“Assalamualikum daddy, Tengku kemalangan kami ada di unit kecemasan hospital ****, datang ye”.

Tidak lama Nur Hidayah duduk seorang diri dibangku yang disediakan, dia didatangi oleh doctor yang ingin membantunya tadi. Dia sama duduk  tidak jauh dari Nur Hidayah.  Hasrat hatinya mahu bertanya namun terhenti bila melihat mulut Nur Hidayah terkumat-kamit sambil mata terpejam. Keadaannya tak ubah sepeti dukun yang sedang membaca mentera. Tidak lama kemudian datang lagi seorang doctor yang bertugas yang menyambut kedatanganya  tadi dengan borang ditangan. Doktor tadi memberi salam untuk menyapa Nur Hidayah yang memejamkan mata.

“Assalamualaikum..puan” Bila Nur Hidayah membuka mata terus sahaja dia bangun..

“Waalaukumsalam..Dok tor macam mana keadaan suami saya”. Memang sah dia tidak salah dengar tadi dia mahu menemani suaminya tapi..
“ Suami puan agak kritikal, sekarang dia koma. Dia perlu dibedah untuk membuang darah beku dikepalanya.Saya perlukan tanda tangan puan.Lagi satu saya nak kepastian ..betul ke suami puan pesakit ADIS”.

“Betul”..

“Ok tanda tangan disini”. Doktor tadi menghulur sekeping borang untuk ditandatagani oleh Nur Hidayah. Bila doctor yang bertugas berjalan meninggalkannya Nur Hidayah, Nur Hidayah menghampiri  doctor yang berkain pelikat duduk tidak jauh dari tempatnya berdiri. Dia ningin mel;uahkan apa yang terkandung dihatinya.

“Doktor!  tadi suami saya elok sahajakan..dia boleh bercakap lagi..betul ke dia koma sekarang”. Doktor yang berkain pelikat jadi terpinga, mendengar pertanyaan Nur Hidayah. Hatinya berkata memang tidak salah pendengaran tentang  perkataan suami yang disebut oleh wanita ini didepan pintu bilik kecemasan tadi. Tetapi yang menjadi tanda tanya adalah perkataan anak yang disebut oleh mangsa. Dia meminta  tolong memeriksa anaknya yang terkena darahnya..tapi kini wanita muda itu mengatakan lelaki itu adalah suaminya mana satu yang betul. Belum terjawap  soalan Nur Hidayah dirinya dipanggil dan dilambai  oleh rakan sekerja yang meminta pertolonganya.

“Jo kejab Jo…” Dia memandang sekilas kearah Nur Hidayah kemudian bangun mengikuti langkah rakan setugasnya. Sambil  berjalan beriringan semopat lagi ‘Jo’Bertanya tentang perbuatanya tadi.

“Man!! tadi masa kau nak bagi perempuan tu borang kenapa kau bagi salam”.

“Aku rasa dia tengah baca Yassin untuk suaminya..aku bagi salam lah. Kata atuk aku kalau nak berhentikan oramg sedang baca Quran seeloknya kita bagi salam”.

“Oooo. Ehh kau panggil aku kenapa aku ni tak kerja malam ni. Ni tak Nampak ni aku pakai kain pelikat datang sini..”.

Nur Hidayah ditinggalkan sendirian lagi dibangku yang disediakan.dan dia memulakan semula bacaan Yassin sambil duduk dengan mulut terkumat-kamit dan mata nya terpejam. Dia memohon pada yang Maha Berkuasa  mengurangkan sedikit kesakitanya  yang ditanggung oleh Tengku Faris. Selesai bacaan Yassinnya di diterpa oleh Tengku Faridah yang baru tiba bersama Tengku Faizal.
KEBERKATAN SURAH YASSIN
Rasulullah SAW telah bersabda: “Bacalah Surah Yassin kerana ia mengandungi keberkatan.“
Berikut adalah beberapa keberkatan dan kebaikan yang dimaksudkan:
1. Apabila orang lapar membaca surah Yassin, ia boleh menjadi kenyang.
2. Jika orang tiada pakaian boleh mendapat pakaian.
3. Jika orang belum berkahwinakan mendapat jodoh.
4. Jika dalam ketakutan boleh hilang perasaan takut.
5. Jika terpenjara akandibebaskan.
6. Jika musafir membacanya, akan mendapat kesenangan apa yang dilihatnya.
7. Jika tersesat boleh sampai ke tempat yang ditujuinya.
8. Jika dibacakan kepada orang yang telah meninggal dunia, Allah meringankan
siksanya.
9. Jika orang yang dahaga membacanya, hilang rasa dahaganya.
10. Jika dibacakan kepada orang yang sakit, terhindar daripada penyakitnya.


“Macam mana Faris, Hidayah..Macam mana hanya Faris sorang yang cedera? masa tu kamu kat mana kenapa hanya dia sahaja yang cedera..kamu tak cedera ke kata kemalangan?”. Bertalu-talu dan berterabur soalan yang keluar dari mulut Tengku Faridah pada sang menantu.

“Masa nak balik tadi ada orang pukul papa..Masa tu Dayah keluar dulu..papa masih bercakap-cakap denga Ustaz yang bagi ceramah.Papa kena pukul depan puntu masjid. Masa tu Dayah dah sampai kat kereta”.



“Kena pukul??? Kamu tak dicederakanya pula...kamu upah orang pukul  dia ke???”. Nur Hidayah terkebil-kebil mendengar pertayaan Tengku Faridah.Selepas menyoal Tengku Faridah menjauhkan diri. Nur Hidayah hanya dapat memandang tingkah ibu mertuanya dengan keadaan bingung. Bingung dengan pertanyaannya yang sebetulnya. Tengku Faizal pula masuk kebilik doctor setelah dia dipanggil untuk membincangkan berkaitan pembedahan Tengku Faris yang akan dijalankan.

Kebetulan kereta polis yang melihat kejadian Tengku Faris dipukul berjaya memberkas penunggang motosikal yang keluar dari perkarangan masjid.Pada mulanya mereka diberkas kerana menunggang secara merbahaya.Tetapi setelah siasatan dijalankan ada tiga pekara yang boleh disabit kesalahankan kepada mereka.Pertama menunggang motosikal secara merbahaya.Kedua positive dadah merbahaya dan ketiga memukul orang. Dihospital mereka menemui Nur Hidayah sebagai saksi kedua untuk kejadian pukul.Saksi pertama adalah ustaz yang memberi ceramah tadi.

Ketika polis sedang mengambil pernyataan dari Nur Hidayah tiba-tiba Tengku Faridah menghampiri mereka.Tampa diminta dia mula mengeluarkan pendapatnya.

“Encik..boleh tak saya nak bagitahu satu perkara tentang isteri anak saya. Saya ni adalah emak pada Tengku Faris mangsa yang dipukul dimasjid tadi.”.

“Boleh cubalah puan bagi kenyataan..kami akan menyiasat hingga tertangkap penjenayah yang menyebabkan kecederaan kepada anak puan..kami memang ditugaskan untuk menegakkan keadilan dan memastikan semua penjenayah tidak berkeliaran dan membahayakan nyawa orang awam seperti puan sekeluarga”.

“Dan dia (lurus jari telunjuk Tengku Faridah menunjuk kearah Nur Hidayah) adalah menantu saya. Saya rasa dia yang mengupah orang untuk memukul suaminya. Supaya dia tidak lama sangat menunggu suaminya mati untuk mendapat hartanya. Tuan nak tahu anak saya ni dah berumur 54 tahun. Dan menantu saya ni baru berumur 29 tahun. Tuan tak tanya  kenapa dia sanggup kahwin dengan lelaki setua itu dan yang paling menjadi tanda Tanya.. anak saya tu mengidap AIDS. Saya sebenarya merasa ragu tentang penerimaanya terhadap anak saya yang berganda-ganda lebih tua dari dirinya.Anak saya berusia 52 tahu masa dia berkahwin dengannya  sedangkan dia baru berusia 27 tahun ketika itu. Ada kemungkinankah dia bersubahat membunuh suaminya sendiri kerana nakkan harta dengan cepat”. Dengan keterangan itu Nur Hidayah dibawa kebalai untuk tahanan reman. Pihak polis berusha mencari orang yang bersubahat dengan Nur Hidayah membunuh suaminya demi untuk mendapatkan harta.

Sememangnya terkaku Nu Hidayah mendengar tuduhan Tengku Faridah. Namun dengan tuduhan itu polis mengehendakinya kebalai untuk sisatan lanjut. Ketika Nur Hidayah dibawa pergi oleh dua orang pegawai polis, Tengku Faizal  masih sibuk berbincang dengan doctor untuk urusan pembedahan Tengku Faris. Setelah selesai perbincangan Tengku Faizal keluar dari bilik doctor.

“Macam mana bang apa kata doctor..Faris ok ke”.

“Mana Hidayah abang nak cakap sikit dengan dia”.

“Entah dia pergi mana tah..cakaplah cepat Idah nak tahu pasal Faris ni”.

“Doktor kata kepalanya perlu dibedah untuk membuang darah beku”.

“Haa kalau macam tu bedahlah cepat asalkan dia selamat sudah lah.”

“Tadi doctor tanya abang dah berapa lama dia dijangkiti Adis..abang jangkakan dah lima tahun..”

“Apa pasal sampai lima tahun abang cakap kan baru nak masuk dua tahun”.

“Dia cerita dengan abang bulan lepas, dia dapat ADIDS tu dari Katerina Ida. Dia kahwin dengan Kat pun dah lima tahun, ni di dicampur dua tahun dia bersama kita tak tujuh tahun..ni abang cakap hanya lima tahun sahaja. Kemudian  doctor tanya lagi keadaan kesihatan dia..abang cakaplah sekarang dia mudah batuk, selsema dan demam. Doktor kata itu tandanya virus Adis nya dah mula aktiv dan daya tahan badannya dah mula berkurangan”.

“Apa kena mengenanya dengan pembedahan yang nak diorang buat tu”.

“Ialah Idah kalau badan dah lemah tentu bahaya kalau diaorang nak buat pembedahan..Risiko tinggi Dahh.. Kalau pembenadah gagal yang tanggung Faris juga. Jadi pada Idah..nak buat pembenadahan juga ke ataupun tak payah..itu abang nak bincang dengan Hidayah apa kata dia”.

“Bang teruk sangat ke Faris tu, Idah nak pergi tenguk keadaan dia”.

“Doktor tak bagi tenguk lagi, tapi abang tadi tenguk sekejap dia dalam keadaan koma..dia tak sedar tu sebab ada tiga kesan luka disebabkan hentakkan kuat kat kepalanya. Darahnya pun banyak keluar.. Abang nak call Farid lah Idah..”.

“Call lah bang”. Kalut keluarga Tengku Faizal dengan kemalangan yang yang menimpa anak tunggal mereka.

“Tuk mana Hidayah..kata atuk masa kejadian Hidayah ada bersama papa kan ni dah tegak matahari  dah ni tak Nampak batang hidung pun. Entah-entah dia tertidur kat surau..”. Terkeluar juga pertanyaan yang bersarang dihati Tengku Farid bila bayangan Nur Hidayah tidak kelihatan, sejak dia sampai tadi.

“Malam tadi masa atuk sampai dengan nenek tu ada..dia masih pakai telekung. Atuk Nampak telekungnya penuh dengan darah, agaknya darah papa kamu lah tu”.Sedang mereka bercakap-cakap doctor keluar menghampiri mereka. Cepat sahaja Tengku Faridah bangun dari duduknya lalu menerpa kearah doctor yang menghampiri…

“Doktor macam mana keadaan anak saya..boleh saya tenguk sekarang”.

“Minta maaf dato’ datin Tengku..saya doctor yang mengndalikan kes ni nama saya Amir Rahman..saya minta maaf bagi pehak hospital. Kami telah berusha bersungguh-sungguh namun Allah lebih menyayangi anak puan…”. Mungkin badannya yang sudah lemah menyebabkan dia tidak mampu untuk bertahan.Akhirnya Tengku Faris yang koma meninggal dunia.

Pihak hospital mengeluarkan kenyataan Tengku Faris meninggal kerana tiga kecederaan dikepala dan tulang pinggang yang patah. Tengku Faridah tumbang dan pengsan di pangkuan cucunya kerana tidak dapat menerima  bila mendengar berita kemaitan anaknya terlebih dahulu dari kematian dirinya.




4 comments:

  1. Tak habis lagi sangka buruk tengku Faridah pada Dayah...
    Dah tu tak nak bagitau Dayah direman. Takut le tue... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yg sebenarnya Tg Faridah tidak boleh melihat anaknya dijentik. dlm smua hal anaknya adalah keutamaannya maklumlah anak sorng.

      Delete
  2. Innalillahiwainnalillahirojiun. Sedihnya Hidayah tak dpt lihat Tengku Faris saat akhir. Rasanya Tengku Faridah tetap berdendam dengan Hidayah dan tak beritahu pun pasal Hidayah di balai. Harap Hidayah dapat melihat Tengku Faris dikebumikan. Rasanya yg cederakan Tengku Faris adalah bekas isterinya.

    ReplyDelete
  3. Besarnya dugaan yang terpaksa Hidayah terima dari Allah. Kesian dia...Terbukalah mata hati Tg faridah melihat kesucian hati hidayah. Adalah sinar bahagia dalam hidup hidayah..

    ReplyDelete