Memandangkan Tengku Faris
tidak sihat malam itu Nur Hidayah yang memandu kereta.Dia memakai skirt labuh tetapi didalamnya dia masih memakai seluar panjang dan
T-Muslimah, namun telekung sudah siap tersarung di badannya. Pada kebiasaannya
selepas mereka berbuka dan solat Magrib dirumah akan mengambil masa juga, itu
menyebabkan ketika mereka sampai ustaz sudah bersiap sedia untuk menyampaikan
ceramah. Jadi tabir yang yang memisahkan
antara Jemaah lelaki dan wanita sudah diselak bagi memudahkan para
Jemaah wanita mendengar dan melihat ustaz yang mnemberi kuliah. Untuk
memudahkan dirinya Nur Hidayah sudah bersiap memakai telekungnya dari rumah
lagi, bila sampai nanti dia terus solat sunat tahyatul masjid dua rekaat
kemudian terus sahaja mendengar apa yang disampaikan oleh ustaz.
Malam itu ustaz menyampaikan
tentang kelebihan seorang hamba yangsentiasa
beristifar (Mak teh copy bulat-bulat dari: http://www.ahmad-sanusi-husain.com/2012/10/25-manfaat-istighfar.html#ixzz3SbjXmlI3)
Di zaman yang serba mencabar ini ada baiknya kita menjadikan
Istighfar sebagai salah satu amalan kita, Untuk lebih membuat kita bersemangat
melakukannya, berikut adalah huraian kelebihan dan manfaat dari berIstighfar.
1. MENGGEMBIRAKAN ALLAH
Rasulullah s.a.w bersabda, “Sungguh Allah lebih gembira
dengan taubat hamba-Nya daripada kegembiraan salah seorang dari kalian yang
menemukan untanya yang hilang di padang pasir.”(HR. Bukhari dan Muslim).
2. DICINTAI ALLAH
Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang
yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.al-Baqarah:
222). Rasulullah bersabda, “Orang yang bertaubat adalah kekasih Allah.Orang
yang bertaubat atas dosanya, bagaikan orang yang tidak berdosa.” (HR.Ibnu
Majah)
3. DOSA-DOSANYA DIAMPUNI
Rasulullah bersabda, “Allah telah berfirman, "Wahai
hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga.Maka
beristighfarlah kalian kepada-Ku, nescaya kalian Aku ampuni.Dan barangsiapa
yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk mengampuni dosa-dosanya, maka Aku
akan mengampuninya dan Aku tidak peduli (beberapa banyak dosanya).” (HR.Ibnu
Majah, Tirmidzi)
Imam Qatadah berkata,”Al-Qur’an telah menunjukkan penyakit
dan ubat kalian.Adapun penyakit kalian adalah dosa, dan ubat kalian adalah
istighfar.” (Kitab Ihya’Ulumiddin: 1/410).
4. SELAMAT DARI API NERAKA
Hudzaifah pernah berkata, “Saya adalah orang yang tajam lidah
terhadap keluargaku, Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan
aku masuk neraka’.Rasulullah s.a.w bersabda,’ Dimana posisimu terhadap
istighfar?Sesungguhnya, aku senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak
seratus kali dalam sehari semalam’.” (HR. Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim dan
dishahihkannya).
5. MENDAPAT BALASAN SYURGA
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan
keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain
Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui.Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan syurga
yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan
itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.”(QS. Ali’Imran: 135-136).
6. MENGECEWAKAN SYAITAN
Sesungguhnya syaitan telah berkata,”Demi kemuliaan-Mu ya
Allah, aku terus-menerus akan menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada
dalam badan mereka (masih hidup). Maka Allah menimpalinya,”Dan demi kemuliaan
dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni mereka selama mereka memohon
ampunan (beristighfar) kepada-Ku.”(HR.Ahmad dan al-Hakim).
7. MEMBUAT SYAITAN PUTUS ASA
Ali bin Abi Thalib r.a pernah didatangi oleh seseorang,
"Saya telah melakukan dosa’. 'Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu
ulangi’, kata Ali.Orang itu menjawab,’Saya telah bertaubat, tapi setelah itu
saya berdosa lagi’.Ali berkata, ‘Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu
ulangi’.Orang itu bertanya lagi,’Sampai bila?’Ali menjawab,’ Sampai syaitan
berputus asa dan merasa rugi.” (Kitab Tanbihul Ghafilin: 73).
8. MEREDAM AZAB
Allah berfirman, "Dan Allah sekali-kali tidak akan
mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka.Dan tidaklah (pula) Allah
akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.”(QS.al-Anfal: 33).
9. MENGUSIR KESEDIHAN
Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang senantiasa
beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya,
dan kelapangan bagi setiap kesempitannya, dan memberinya rezeki dari arah yang
tiada disangka-sangka.”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
10.MELAPANGKAN KESEMPITAN
Rasulullah s.a.w bersabda, "Barangsiapa yang senantiasa
beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya,
dan kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberinya rezeki dari arah yang
tiada disangka-sangka,”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
11. MELANCARKAN REZEKI
Rasulullah s.a.w bersabda,”Sesungguhnya seorang hamba boleh
tertahan rezekinya kerana dosa yang dilakukannya.”(HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan
Ibnu Majah).
12. MEMBERSIHKAN HATI
Rasulullah s.a.w bersabda,”Apabila seorang mukmin melakukan
suatu dosa, maka tercoretlah noda hitam di hatinya.Apabila ia bertaubat,
meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah hatinya.”(HR.Nasa’i, Ibnu Majah,
Ibnu Hibban, Tirmidzi).
13. MENGANGKAT DERAJATNYA DI SYURGA
Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya Allah akan mengangkat
derajat seorang hamba di syurga. Hamba itu berkata,’Wahai Allah, dari mana saya
dapat kemuliaan ini?’Allah berkata,’Kerana istighfar anakmu untukmu’.”(HR.Ahmad
dengan sanad hasan).
14. MENGIKUTI SUNNAH RASULULLAH
Abu Hurairah berkata,”Saya telah mendengar Rasulullah
bersabda, 'Demi Allah, Sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah (beristighfar)
dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh
kali’.”(HR.Bukhari).
15. MENJADI SEBAIK-BAIK ORANG YANG BERSALAH
Rasulullah bersabda,”Setiap anak Adam pernah bersalah, dan
sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang segera bertaubat.”(HR.Tirmidzi,
Ibnu Majah, al-Hakim).
16. BERSIFAT SEBAGAI HAMBA ALLAH YANG SEJATI
Allah berfirman,”Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
(Yaitu) orang-orang yang berdo’a:”Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah
beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa
neraka,”(iaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta’at, yang
menafkahkan hartanya (dijalan Allah), dan yang memohon ampun (beristighfar) di
waktu sahur.”(QS.Ali’Imran: 15-17).
17. TERHINDAR DARI MENJADI ORANG YANG ZALIM
Allah berfirman,”…Barang siapa yang tidak bertaubat, maka
mereka itulah orang-orang yang zalim.”(QS. al-Hujurat: 11)
18. MUDAH MENDAPATKAN
ANAK
Allah berfirman,”Maka
aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun (istighfar) kepada Tuhanmu,
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan
kepadamu dengan lebat, dan memperbanyakkan harta dan anak-anakmu, dan
mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu
sungai-sungai.” (QS.Nuh: 10-12).
19. MUDAH MENDAPATKAN AIR HUJAN
Ibnu Shabih berkata,”Hasan al-Bashri pernah didatangi
seseorang dan mengadu bahwa lahannya tandus, ia berkata, ‘Perbanyaklah
istighfar’. Lalu ada orang lain yang mengadu bahwa kebunnya kering, ia berkata,
‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang
lain lagi yang mengadu bahwa ia belum punya anak, ia berkata,’Perbanyaklah
istighfar’. (Kitab Fathul Bari: 11/98)
20. BERTAMBAH KEKUATANNYA
Allah berfirman,”Dan (dia berkata): "Hai kaumku,
mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia
menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan
kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (QS. Hud:
52)
21. BERTAMBAH KESEJAHTERAANNYA
Allah berfirman,”Maka aku katakan kepada mereka:
"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun,
niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta
dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di
dalamnya) untukmu sungai-sungai.”(QS.Nuh: 10-12).
22. MENJADI ORANG YANG BERUNTUNG
Allah berfirman, "Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada
Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”(QS.an-Nur: 31).
Aisyah berkata,”Beruntunglah, orang-orang yang menemukan
istighfar yang banyak pada setiap lembar catatan harian amal
mereka.”(HR.Bukhari).
23. KEBURUKANNYA DIGANTI DENGAN KEBAIKAN
Allah berfirman, "Kecuali orang-orang yang bertaubat,
beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan
kebajikan.Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Furqan:
70).
“Dan dirikanlah solat itu pada kedua tepi siang (pagi dan
petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam.Sesungguhnya
perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang
buruk.Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”(QS. Hud: 114).
24. BERCITRA SEBAGAI ORANG MUKMIN
Rasulullah bersabda,”Tidak seorangpun dari umatku, yang
apabila ia berbuat baik dan ia menyedari bahawa yang diperbuat adalah kebaikan,
maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan. Dan tidaklah ia melakukan suatu
yang tercela, dan ia sadar sepenuhnya bahwa perbuatannya itu salah, lalu ia
mohon ampun (beristighfar) kepada Allah, dan hatinya yakin bahawa tiada Tuhan
yang boleh mengampuni kecuali Allah, maka dia adalah seorang
Mukmin.”(HR.Ahmad).
25. BERKEPERIBADIAN SEBAGAI ORANG BIJAK
Seorang ulama berkata,”Tanda orang yang arif (bijak) itu ada
enam. Apabila ia menyebut nama Allah, ia merasa bangga. Apabila menyebut
dirinya, ia merasa hina. Apabila memperhatikan ayat-ayat Allah, ia ambil
pelajarannya. Apabila muncul keinginan untuk bermaksiat, ia segera mencegahnya.
Apabila disebutkan ampunan Allah, ia merasa gembira. Dan apabila mengingat
dosanya, ia segera beristighfar.” (Kitab Tanbihul Ghafilin: 67).
Daripada Ibni Abbas Radiallahu Anhuma, Rasulullah Sallallahu
Alaihi Wasallam bersabda : Sesiapa yang selalu beristighfar nescaya Allah akan
menjadikan baginya kemudahan bagi setiap kesempitan, kesenangan bagi setiap
kesedihan dan memberi rezeki tanpa diduga olehnya” -
http://segalaceritera.com/atik/2010/11/13/istighfar-kelebihan-yang-tidak-dipandang/#sthash.gSKIrtRe.dpuf
Rasulullah bersabda, “Allah telah berkata,’Wahai
hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga.Maka
beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa
yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk mengampuni dosa-dosanya, maka Aku
akan mengampuninya See more at:
http://www.arrahmah.com/kajian-islam/25-dahsyatnya-istighfar.html#sthash.M46Rkahu.dpuf
Tiba waktu Isyak mereka berjemaah menunaikan solat Isyakberimamkan ustaz tadi.Sungguh indah ustaz membaca surah didalam rakaat pertama dan kedua.Tidak lama selesai doa dibaca terasa getar telefon didalam poket seluar Nur Hidayah, rupanya Tengku Faris menghubungi melalui SMS nya ..mengatakan dia mahu berlama sebentar menantikan para Jemaah menyusut. Dia mahu bertemu ustaz untuk bertanyakan kemuskilanya kepada ustaz.
Nur Hidayah memandang Tengku
Faris dari bahagian wanita dengan menyelak sedikit tabir yang memisahkan jemaah
lelaki dan wanita. Dia memerhati tingkah
Tengku Faris yang duduk tenang sambil menyambutsalam para Jemaah yang mahu
bersalaman dengannya. Hidungnya sudah ditutup semula dengan ‘mask’ yang dibawanya tadi.Yang
sebenarnya Tengku Faris agak keberatan untuk bersentuhan dengan orang. Dirinya
rasa bersalah..mana lah tahu kuman yang bersarang dibadanya akan menjangkiti
orang lain. Tetapi perkara itu sering diingatkan oleh NurHidayah..sesungguhnya
kuman AIDS tidak akan berjangkit , kerana bersalaman dan bersentuhan atau
berkongsi bekas minuman atau makanan atau menghidu pernafasan pesakit.. Belum
pernah dilaporkan penularan HIV melalui batuk atau bersin penderita maupun
melalui gigitan nyamuk.
Bila para Jemaah sudah
beransur kurang Tengku Faris mendekati ustaz yang memberi ceramah
tadi.Kelihatan mereka berbalas kata.Nur Hidayah juga melihat Tengku Faris
mengangguk-anggukkan kepalanya. Bila merasakan Tengku Faris sudah mahu
menghabiskan pertayaannya, Nur Hidayah bangun keluar dan terus menuju ke
kereta yang di pakir tidak jauh dari
pintu masuk masjid. Sambil berjalan dia melihat telefon bimbitnya yang diperlahankan sejak dia mula menjejakkan kaki
kedalam masjid. Ada dua panggilan dari Syed Borhan tidak berjawab malam itu.
Sejak akhir-akhir ini
selalu juga Syed Borhan menghantar SMS bertanya khabar. Syed Borhan seperti
dirinya juga..sudah mendirikan rumah tangga bersama sepupu mereka Syarifah Nur
An-Nisa setahun yang lalu.Dan kini sedang menanti kelahiran anak sulong mereka
dijangkakan enam bulan lagi.Walaupun tidak ditanya namun Syed Borhan tetap
menyatakan setiap cerita diri dan isterinya didalam SMSnya.Untuk tidak
memanjangkan lagi kisah mereka Nur Hidayah tidak pernah membalas SMS dari Syed
Borhan.Pada Nur Hidayah dia tidak mahu memberi harapan pada Syed Borhan mahu
pun hatinya sendiri.Dia tidak suka kecewa dan dia tidak suka hatinya terhiris
dengan rasa cinta yang tiada restua orang tua. Sedang Nur Hidayah membelek
telefonnya tiba-tiba telefonnya berdering dan nama Syed Borhan yang tertera.
Malam itu lain pula Syed Borhan menghungi melalui panggilan.
Sedang dia berkira-kira
mahu menjawab panggilan atau pun tidak.. telinganya menangkap deruman motor
yang kuat diperkarangan masjid, kemudian mendengar orang menjerit meminta
tolong bercampur dengan deruman motor yang membingitkan telinga.Kepala Nur
Hidayah cepat menoleh kearah bunyi motor. Kelihatanya Tengku Faris sudah
tertelentang dilaman depan pintu masjid.Sepantas kilat dia musing badannya dan
membuka langkah seribu menuju kearah suaminya. Ada tiga orang yang menuju
kearah Tengku Faris, ustaz yang memberi ceramah tadi, Nur Hidayah dan seorang
lelaki mungkin jemaah yang bersama mereka tadi. Dua buah motor dan empat lelaki
pula bertindak menjauhi Tengku Faris. Sampai sahaja Nur Hidayah disisi papanya
dia duduk dan terus mengangkat dan memangku kepala Tengku Faris yang sudah
mengelurkan darah.
“Papa..papa..mengucap papa..”Kelihatan raut muka Tengku
Faris seperti mamai-mamai namun dia mengikuti arahan NurHidayah, kedengaran
suara Tengku Faris mengucapkan Syahadah perlahan.
“Beristifar pa.
Astagfirullah..Astagfirullah..Astagfirullah.” Perlahan-lahan Nur Hidayah
mengajari papanya beristifar, Tengku Faris juga mengikutinya.Ustaz dan seorang
lagi yang mahu membantu datang menghampiri NurHidayah..
“Cik, saya doctor boleh saya tenguk papa cik…” Bila
mendengar Nur Hidayah memanggilnya papa doktor
itu menganggap itu adalah anak mangsa. Tetapi ketika itu Tengku Faris yang
menjawab..
“Doktor saya pesakit ADIS..nanti tolong tengukkan anak
saya..dia dah kena darah saya tolong ye doctor”.Nur Hidayah memangku kepala Tengku
Faris Telekungnya sudah dibasahi oleh darah.
“Papa jangan bimbangkan Dayah..papa beristifarlah.Tolong
panggilkan ambulan..”. Rayu Nur Hidayah kepada orang yang mahu membantunya.Nur
Hidayah terus mengajari Tengku Faris beristifar.Tidak lama kedengaran bunyi
siren ambulan. Sebuah van ambulan dan sebuah lagi kereta polis peronda yang
sedang meronda melalui perkarangan masjid. Bila melihat ada kekecohan mereka
singgah untuk menyiasat.Numun Nur Hidayah tidak menghiraukan kehadiran polis
dan keadaan sekeliling. Dia sibuk mengajari Tengku Faris Syahadah
dan Istifar baginya itu lebih penting.
Tengku Faris diberi
pertolongan oleh sepasukan paramedic. Setelah dia beri sedikit rawatan awal
Tengku Faris diusung masuk kedalam ambulan. Nur Hidayah dan juga orang yang
mengaku doktoryang masih berbaju melayu dan berkain pelikat turut masuk kedalam
Ambulan. Sehingga didalam van ambulan Nur Hidayah masih mengajari Tengku Faris Istifar
dan Syahadah.
Tiba di UNIT KECEMASAN
mereka disambut oleh pasukkan kecemasan dan seorang doctor.Dan kedengaran
doctor tadi bercakap-cakap dengan rakan setugasnya.Tengku Faris ditolak dengan
laju ke dalam bangunan kaki Nur hidayah berlari selaju troli ditolak sambil
mulutnya tidak berhenti mengajari papanya istifar. Nur Hidayah berhenti
disebuah pintu bila ada petugas yang menghalang dari dia terus mengikuti Tengku
Faris.
“Cik ..cik tak boleh masuk..”
“Tapi saya nak tenguk keadaan suami saya”.Terkejut doctor
yang menemaninya didalam ambulan tadi, bila Nur Hidayah menyebut perkataan
SUAMI.
“Tak apa doctor kan ada nak tolong tu..puan tunggu kat sana
ye”.Terus sahaja panggilan ganti namanya bertukar menjadi puan yang disebut
oleh jururawat bertugas. Sementara
menunggu diluar bilik kecemasan dia teringat menghubungi Tengku Faizal suami
isteri.
“Assalamualikum daddy, Tengku kemalangan kami ada di unit
kecemasan hospital ****, datang ye”.
Tidak lama Nur Hidayah
duduk seorang diri dibangku yang disediakan, dia didatangi oleh doctor yang
ingin membantunya tadi. Dia sama duduk tidak jauh dari Nur Hidayah. Hasrat hatinya mahu bertanya namun terhenti
bila melihat mulut Nur Hidayah terkumat-kamit sambil mata terpejam. Keadaannya
tak ubah sepeti dukun yang sedang membaca mentera. Tidak lama kemudian datang
lagi seorang doctor yang bertugas yang menyambut kedatanganya tadi dengan borang ditangan. Doktor tadi memberi
salam untuk menyapa Nur Hidayah yang memejamkan mata.
“Assalamualaikum..puan”
Bila Nur Hidayah membuka mata terus sahaja dia bangun..
“Waalaukumsalam..Dok tor macam mana keadaan suami saya”.
Memang sah dia tidak salah dengar tadi dia mahu menemani suaminya tapi..
“ Suami puan agak kritikal, sekarang dia koma. Dia perlu
dibedah untuk membuang darah beku dikepalanya.Saya perlukan tanda tangan puan.Lagi
satu saya nak kepastian ..betul ke suami puan pesakit ADIS”.
“Betul”..
“Ok tanda tangan disini”. Doktor tadi menghulur sekeping borang
untuk ditandatagani oleh Nur Hidayah. Bila doctor yang bertugas berjalan
meninggalkannya Nur Hidayah, Nur Hidayah menghampiri doctor yang berkain pelikat duduk tidak jauh
dari tempatnya berdiri. Dia ningin mel;uahkan apa yang terkandung dihatinya.
“Doktor! tadi suami
saya elok sahajakan..dia boleh bercakap lagi..betul ke dia koma sekarang”.
Doktor yang berkain pelikat jadi terpinga, mendengar pertanyaan Nur Hidayah. Hatinya
berkata memang tidak salah pendengaran tentang
perkataan suami yang disebut oleh wanita ini didepan pintu bilik
kecemasan tadi. Tetapi yang menjadi tanda tanya adalah perkataan anak yang
disebut oleh mangsa. Dia meminta tolong
memeriksa anaknya yang terkena darahnya..tapi kini wanita muda itu mengatakan
lelaki itu adalah suaminya mana satu yang betul. Belum terjawap soalan Nur Hidayah dirinya dipanggil dan
dilambai oleh rakan sekerja yang meminta
pertolonganya.
“Jo kejab Jo…” Dia memandang sekilas kearah Nur Hidayah
kemudian bangun mengikuti langkah rakan setugasnya. Sambil berjalan beriringan semopat lagi ‘Jo’Bertanya
tentang perbuatanya tadi.
“Man!! tadi masa kau nak bagi perempuan tu borang kenapa kau
bagi salam”.
“Aku rasa dia tengah baca Yassin untuk suaminya..aku bagi
salam lah. Kata atuk aku kalau nak berhentikan oramg sedang baca Quran
seeloknya kita bagi salam”.
“Oooo. Ehh kau panggil aku kenapa aku ni tak kerja malam ni.
Ni tak Nampak ni aku pakai kain pelikat datang sini..”.
Nur Hidayah ditinggalkan
sendirian lagi dibangku yang disediakan.dan dia memulakan semula bacaan Yassin sambil
duduk dengan mulut terkumat-kamit dan mata nya terpejam. Dia memohon pada yang Maha
Berkuasa mengurangkan sedikit kesakitanya
yang ditanggung oleh Tengku Faris. Selesai
bacaan Yassinnya di diterpa oleh Tengku Faridah yang baru tiba bersama Tengku
Faizal.
KEBERKATAN
SURAH YASSIN
Rasulullah SAW telah bersabda: “Bacalah Surah Yassin kerana ia mengandungi
keberkatan.“
Berikut
adalah beberapa keberkatan dan kebaikan yang dimaksudkan:
1. Apabila orang lapar membaca surah Yassin, ia boleh
menjadi kenyang.2. Jika orang tiada pakaian boleh mendapat pakaian.
3. Jika orang belum berkahwinakan mendapat jodoh.
4. Jika dalam ketakutan boleh hilang perasaan takut.
5. Jika terpenjara akandibebaskan.
6. Jika musafir membacanya, akan mendapat kesenangan apa yang dilihatnya.
7. Jika tersesat boleh sampai ke tempat yang ditujuinya.
8. Jika dibacakan kepada orang yang telah meninggal dunia, Allah meringankan
siksanya.
9. Jika orang yang dahaga membacanya, hilang rasa dahaganya.
10. Jika dibacakan kepada orang yang sakit, terhindar daripada penyakitnya.
“Macam mana Faris, Hidayah..Macam mana hanya Faris sorang
yang cedera? masa tu kamu kat mana kenapa hanya dia sahaja yang cedera..kamu
tak cedera ke kata kemalangan?”. Bertalu-talu dan berterabur soalan yang keluar
dari mulut Tengku Faridah pada sang menantu.
“Masa nak balik tadi ada orang pukul papa..Masa tu Dayah
keluar dulu..papa masih bercakap-cakap denga Ustaz yang bagi ceramah.Papa kena
pukul depan puntu masjid. Masa tu Dayah dah sampai kat kereta”.
“Kena pukul??? Kamu tak dicederakanya pula...kamu upah orang
pukul dia ke???”. Nur Hidayah
terkebil-kebil mendengar pertayaan Tengku Faridah.Selepas menyoal Tengku
Faridah menjauhkan diri. Nur Hidayah hanya dapat memandang tingkah ibu
mertuanya dengan keadaan bingung. Bingung dengan pertanyaannya yang sebetulnya.
Tengku Faizal pula masuk kebilik doctor setelah dia dipanggil untuk
membincangkan berkaitan pembedahan Tengku Faris yang akan dijalankan.
Kebetulan kereta polis
yang melihat kejadian Tengku Faris dipukul berjaya memberkas penunggang
motosikal yang keluar dari perkarangan masjid.Pada mulanya mereka diberkas
kerana menunggang secara merbahaya.Tetapi setelah siasatan dijalankan ada tiga
pekara yang boleh disabit kesalahankan kepada mereka.Pertama menunggang motosikal
secara merbahaya.Kedua positive dadah merbahaya dan ketiga memukul orang. Dihospital
mereka menemui Nur Hidayah sebagai saksi kedua untuk kejadian pukul.Saksi
pertama adalah ustaz yang memberi ceramah tadi.
Ketika polis sedang mengambil
pernyataan dari Nur Hidayah tiba-tiba Tengku Faridah menghampiri mereka.Tampa
diminta dia mula mengeluarkan pendapatnya.
“Encik..boleh tak saya nak bagitahu satu perkara tentang isteri
anak saya. Saya ni adalah emak pada Tengku Faris mangsa yang dipukul dimasjid
tadi.”.
“Boleh cubalah puan bagi kenyataan..kami akan menyiasat
hingga tertangkap penjenayah yang menyebabkan kecederaan kepada anak puan..kami
memang ditugaskan untuk menegakkan keadilan dan memastikan semua penjenayah
tidak berkeliaran dan membahayakan nyawa orang awam seperti puan sekeluarga”.
“Dan dia (lurus jari telunjuk Tengku Faridah menunjuk kearah
Nur Hidayah) adalah menantu saya. Saya rasa dia yang mengupah orang untuk
memukul suaminya. Supaya dia tidak lama sangat menunggu suaminya mati untuk
mendapat hartanya. Tuan nak tahu anak saya ni dah berumur 54 tahun. Dan menantu
saya ni baru berumur 29 tahun. Tuan tak tanya
kenapa dia sanggup kahwin dengan lelaki setua itu dan yang paling
menjadi tanda Tanya.. anak saya tu mengidap AIDS. Saya sebenarya merasa ragu
tentang penerimaanya terhadap anak saya yang berganda-ganda lebih tua dari
dirinya.Anak saya berusia 52 tahu masa dia berkahwin dengannya sedangkan dia baru berusia 27 tahun ketika
itu. Ada kemungkinankah dia bersubahat membunuh suaminya sendiri kerana nakkan
harta dengan cepat”. Dengan keterangan itu Nur Hidayah dibawa kebalai untuk
tahanan reman. Pihak polis berusha mencari orang yang bersubahat dengan Nur
Hidayah membunuh suaminya demi untuk mendapatkan harta.
Sememangnya terkaku Nu
Hidayah mendengar tuduhan Tengku Faridah. Namun dengan tuduhan itu polis
mengehendakinya kebalai untuk sisatan lanjut. Ketika Nur Hidayah dibawa pergi
oleh dua orang pegawai polis, Tengku Faizal
masih sibuk berbincang dengan doctor untuk urusan pembedahan Tengku
Faris. Setelah selesai perbincangan Tengku Faizal keluar dari bilik doctor.
“Macam mana bang apa kata
doctor..Faris ok ke”.
“Mana Hidayah abang nak
cakap sikit dengan dia”.
“Entah dia pergi mana
tah..cakaplah cepat Idah nak tahu pasal Faris ni”.
“Doktor kata kepalanya
perlu dibedah untuk membuang darah beku”.
“Haa kalau macam tu
bedahlah cepat asalkan dia selamat sudah lah.”
“Tadi doctor tanya abang
dah berapa lama dia dijangkiti Adis..abang jangkakan dah lima tahun..”
“Apa pasal sampai lima
tahun abang cakap kan baru nak masuk dua tahun”.
“Dia cerita dengan abang
bulan lepas, dia dapat ADIDS tu dari Katerina Ida. Dia kahwin dengan Kat pun
dah lima tahun, ni di dicampur dua tahun dia bersama kita tak tujuh tahun..ni
abang cakap hanya lima tahun sahaja. Kemudian
doctor tanya lagi keadaan kesihatan dia..abang cakaplah sekarang dia
mudah batuk, selsema dan demam. Doktor kata itu tandanya virus Adis nya dah
mula aktiv dan daya tahan badannya dah mula berkurangan”.
“Apa kena mengenanya
dengan pembedahan yang nak diorang buat tu”.
“Ialah Idah kalau badan
dah lemah tentu bahaya kalau diaorang nak buat pembedahan..Risiko tinggi Dahh..
Kalau pembenadah gagal yang tanggung Faris juga. Jadi pada Idah..nak buat
pembenadahan juga ke ataupun tak payah..itu abang nak bincang dengan Hidayah
apa kata dia”.
“Bang teruk sangat ke
Faris tu, Idah nak pergi tenguk keadaan dia”.
“Doktor tak bagi tenguk
lagi, tapi abang tadi tenguk sekejap dia dalam keadaan koma..dia tak sedar tu
sebab ada tiga kesan luka disebabkan hentakkan kuat kat kepalanya. Darahnya pun
banyak keluar.. Abang nak call Farid lah Idah..”.
“Call lah bang”. Kalut
keluarga Tengku Faizal dengan kemalangan yang yang menimpa anak tunggal mereka.
“Tuk mana Hidayah..kata
atuk masa kejadian Hidayah ada bersama papa kan ni dah tegak matahari dah ni tak Nampak batang hidung pun.
Entah-entah dia tertidur kat surau..”. Terkeluar juga pertanyaan yang bersarang
dihati Tengku Farid bila bayangan Nur Hidayah tidak kelihatan, sejak dia sampai
tadi.
“Malam tadi masa atuk
sampai dengan nenek tu ada..dia masih pakai telekung. Atuk Nampak telekungnya penuh
dengan darah, agaknya darah papa kamu lah tu”.Sedang mereka bercakap-cakap
doctor keluar menghampiri mereka. Cepat sahaja Tengku Faridah bangun dari
duduknya lalu menerpa kearah doctor yang menghampiri…
“Doktor macam mana keadaan anak saya..boleh saya tenguk
sekarang”.
“Minta maaf dato’ datin
Tengku..saya doctor yang mengndalikan kes ni nama saya Amir Rahman..saya minta
maaf bagi pehak hospital. Kami telah berusha bersungguh-sungguh namun Allah
lebih menyayangi anak puan…”. Mungkin badannya yang sudah lemah menyebabkan dia
tidak mampu untuk bertahan.Akhirnya Tengku Faris yang koma meninggal dunia.
Pihak hospital mengeluarkan
kenyataan Tengku Faris meninggal kerana tiga kecederaan dikepala dan tulang
pinggang yang patah. Tengku Faridah tumbang dan pengsan di pangkuan cucunya
kerana tidak dapat menerima bila mendengar
berita kemaitan anaknya terlebih dahulu dari kematian dirinya.
Tak habis lagi sangka buruk tengku Faridah pada Dayah...
ReplyDeleteDah tu tak nak bagitau Dayah direman. Takut le tue... :)
Yg sebenarnya Tg Faridah tidak boleh melihat anaknya dijentik. dlm smua hal anaknya adalah keutamaannya maklumlah anak sorng.
DeleteInnalillahiwainnalillahirojiun. Sedihnya Hidayah tak dpt lihat Tengku Faris saat akhir. Rasanya Tengku Faridah tetap berdendam dengan Hidayah dan tak beritahu pun pasal Hidayah di balai. Harap Hidayah dapat melihat Tengku Faris dikebumikan. Rasanya yg cederakan Tengku Faris adalah bekas isterinya.
ReplyDeleteBesarnya dugaan yang terpaksa Hidayah terima dari Allah. Kesian dia...Terbukalah mata hati Tg faridah melihat kesucian hati hidayah. Adalah sinar bahagia dalam hidup hidayah..
ReplyDelete